kritik seni rupa holistik Ujian akhir semester




KRITIK SENI RUPA HOLISTIK
Karya  Wifqil Hana Mubarok tahun 2015
Judul: “Naik Kelas”



Judul                : "Naik Kelas"
Nama seniman  : Wifqil Hana Mubarok
Tahun                : 2015
Media               :Cat air pada kertas linen
Ukuran             : 40 x 40 cm.

            Lukisan karya Wifqil Hana Mubarok ini berjudul “Naik Kelas”, lukisan ini dibuat pada tahun 2015 dengan ukuran 40 x 40 cm dengan menggunakan cat air pada kertas linen. Wifqil Hana Mubarok lahir di desa Jekulo, Kudus, Jawa Tengah pada tanggal 23 Maret 1994. Kedua orangtuanya bekerja sebagai wiraswasta, ayahnya bernama Chamzan Norman dan Ibunya bernama Ana Shofiana. Wifqil pernah menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Jekulo, Kudus, saat ini Wifqil sedang menempuh pendidikan S1 nya jurusan seni rupa di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Wifqil mulai menekuni dan serius dalam bidang kesenirupaan sejak pada tahun 2012 dan mulai menekuni sketsa wajah sejak ia semester 3 ketika duduk di bangku perkuliahan. Wifqil merupakan salah satu seniman yang berbakat bukan hanya mahir di bidang kesenirupaan namun juga di bidang seni musik. Ia pun pernah mendapatkan juara 2 pada perlombaan kesenirupaan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), ia juga pernah menguti pameran di Museum Ronggowarsito pameran yang bertema “Revitalisasi Pendidikan” pada tahun 2015.  Dengan mengikuti pameran ini Wifqil mengetahui keadaan pendidikan di Indonesia, sehingga ia mencipatakan karya lukisan yang bertema revitalisasi pendidikan dan dengan karya yang berjudul “Naik Kelas”. Wifqil saat ini bukan hanya berkuliah di Universitas Negeri Semarang (UNNES) namun juga mengajar dan menjadi guru utama pelajaran seni di TK Usman Bin Afan Jekulo Kudus.
            Dalam lukisan “Naik Kelas” ini Wifqil ini menampilkan subject matter yang berupa seseorang yang merupakan potret wajahnya, tas, dan rumah atau bangunan yang terdapat stop kontak. Sedangkan subject pendukungnya berupa rumah-rumah kecil, tiang bendera, bendera, dan background. Untuk warna subject matter adalah: warna gradasi coklat muda dengan coklat muda pada bagian wajah,warna hitam pada rambut dan sepatu, warna putih pada gigi, pakaian dan kaos kaki, warna merah pada bagian celana, warna coklat tua pada tas, warna gradasi coklat dan hitam pada colokan, warna gradasi merah pada rumah atau bangunan yang terdapat stop kontak, dan warna gradasi coklat dengan putih pada stop kontak. Pada subject pendukung, warna gradasi hijau, biru, kuning dan orange pada rumah atau bangunan yang terdapat di sekeliling subject metter, dan terdapat warna hitam pada bagian background.
            Unsur rupa yang lain pada subject lukisan tersebut yaitu berupa garis, tekstur, cahaya. Jenis garis yang terdapat pada subject yaitu (a) garis lengkung beraturan pada objek manusia, tas, colokan, dan bendera, (b) garis lurus pada bangunan, tiang bendera dan stop kontak, (c) garis lancip pada bagian ujung dan beberapa tepian rumah. Tekstur pada lukisan adalah tekstur semu, yaitu tekstur halus pada subject metter dan background. Cahaya pada lukisan tersebut muncul atau berasal dari arah kiri bagian atas, dan cahaya tersebut memberikan kesan dua dimensi yang tercipta dari adanya gelap terang pada lukisan tersebut.
            Dari segi teknik pembuatannya karya lukis ini dibuat dengan teknik campuran pada kertas linen, teknik campuran yaitu memadukan teknik basah dengan teknik kering sehingga menghasilkan gambar yang hidup antara gambar yang samar-samar garis pembatasnya dan gambar objek yang jelas garis pembatasnya, sehingga menghasilkan perspektif warna pada lukisan “Naik Kelas” tersebut. Lukisan ini memiliki value pewarnaan yang berbeda antara bagian bawah dan bagian atas lukisan, bagian bawah cenderung lebih terang dibandingkan bagian atas lukisan yang gelap namun tetap terlihat seimbang. Meskipun lukisan ini lebih terang pada bagian bawah namun dengan adanya bangunan-bangunan yang banyak pada bagian bawah menjadikan lukisan tersebut menjadi lebih seimbang.
            Lukisan yang berjudul “Naik Kelas” ini menampilkan seseorang yang menggunakan seragam sekolah dasar yang naik ke atas bangunan yang bermaksud untuk mencharger tasnya dengan wajah yang ceria dan semangat, hal ini menggambarkan seseorang yang penuh semangat dan keceriaan untuk mengisi atau mendapatkan ilmu-ilmu baru. Pada lukisan tersebut juga terdapat tiang bendera dan bendera indonesia, hal ini secara tidak langsung memberi penenjelasan bahwa seniman memberikan pesan tentang pendidikan di Indonesia. Sedangkan pada bangunan yang terdapat di lukisan “Naik Kelas” tersebut menggambarkan bahwa pendidikan di mulai dari tingkatan yang terendah hingga yang tertinggi. Pada bangunan yang berwarna merah dan merupakan bangunan yang paling dominan tersebut menggambarkan tingkatan yang semakin tinggi dalam pendidikan dan merupakan tujuan yang baru dari objek manusia pada lukisan tersebut. Warna yang berbeda pada setiap bangunan menggambarkan bahwa setiap tingkatan pendidikan memberikan kesan atau suasana yang berbeda-beda pada diri seseorang serta ilmu yang di dapatkam pun berbeda-beda. Secara keseluruhan lukisan “Naik Kelas” karya Wifqil Hana Mubarok ini mengekspresikan kesenangan saat mengenyam pendidikan di sekolah untuk mendapatkan ilmu baru.
            Pada lukisan “Naik Kelas” tersebut objek manusia dalam penggambarannya dengan karikartur. Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Kata karikatur berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Karikatur sebagaimana yang dikenal sekarang berasal dari Italia pada abad ke-16. Pada tahun 1868 di London, Thomas Gibson Bowles merupakan seseorang yang pertama kali membuat karikatur berwarna, dan pada lukisan “Naik Kelas” ini merupakan karikatur yang sejalan dengan Thomas Gibson Bowles yaitu dengan pembuatan karikatur yang berwarna. Pembuatan karikatur selalu dengan melebih-lebihkan ciri khas objek, dan pada lukisan “Naik Kelas” tersebut yang dilebih-lebihkan adalah pada bagian kepala, sedangkan pada bagian tubuh terlihat lebih kecil.
            Pada lukisan Wifqil Hana Mubarok yang berjudul “Naik Kelas” ini jika di lihat dari penggarapannya tidak semuanya kartun, hal ini terlihat dari penggambaran wajah yang detail, pada objek manusia dan bangunan lebih berat di sebelah kanan sehingga pada bagian kiri terdapat kekosongan, serta pemberian warna background yang terlalu pekat sehingga terkesan bukan menggunakan cat air.
            Namun terlepas dari kekurangan tersebut, karya Wifkil Hana Mubarok tersebut memiliki makna yang sangat menarik yaitu tentang pendidikan dan pesan yang ingin disampaikan dari pelukis kepada masyarakat mampu dipahami dengan baik pada saat melihat lukisan karya Wifqil Hana Mubarok tersebut.

Komentar